Masyarakat Peduli Energi dan Lingkungan

Wednesday, June 14, 2006

FPEL menghadap Menteri Negara Lingkungan Hidup

Bapak Menteri Negara Lingkungan Hidup, Bapak Rachmat Witoelar, pada tanggal 3 Mei 2006 telah berkenan menerima kunjungan dari rombongan Forum Peduli Energi dan Lingkungan (FPEL). Bapak Menteri didampingi oleh jajaran Eselon I yang terdiri dari para Deputy dan Sekretaris Menteri Negara Lingkungan Hidup. FPEL dipimpin oleh Sutaryo Supadi sebagai Ketua, dan anggota lainnya Dr. Sofyan Yatim dan Adjar Irawan.

Pembicaraan berkisar pada dampak terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh pembangkitan listrik, rencana sosialisasi PLTN yang telah disiapkan oleh FPEL bersama Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia (HIMNI), dan kemungkinan kerjasama antara Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup bersama FPEL dan HIMNI.

Diskusi Panil Pembangunan PLTN di Indonesia

Pada tanggal 17 April 2006 Forum Peduli Energi dan Lingkungan menyelenggarakan sebuah Diskusi Panil dengan judul di atas bertempat di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, dengan dana bantuan dari Badan Tenaga Nuklir Nasional. Diskusi Panil dimaksudkan untuk memberikan keterangan dan penjelasan ilmiah secara popular dan mudah dimengerti mengenai perkembangan pembangunan dan pengoperasian PLTN di dunia, perkembangan teknologi dan ekonomi PLTN selama ini, peristiwa Three Mile Island-2 serta kecelakaan Chernobil-4 berikut dampak-dampak sesungguhnya, dan mengenai prospek introduksi PLTN di Indonesia khususnya di Jawa.

Undangan terdiri dari para wartawan dan wakil media/pers cetak dan elektronik. Para pembawa makalah adalah Budi Sudarsono MSc dan Dr. Moh. Ridwan MSc dan bertindak sebagai moderator adalah Sutaryo Supadi MSc.

Selain itu telah tampil pula Agus Mustofa, seorang penulis dan penerbit buku, yang mengantarkan bukunya yang terbaru berjudul “Indonesia Butuh Nuklir”. Inti pesannya adalah bahwa sudah waktunya Indonesia memulai program PLTN supaya tidak tertinggal negara-negara lain: Indonesia telah menguras sumberdaya energi fosil, memerlukan perkembangan energi yang lebih optimal, dan sudah mengadakan persiapan-persiapan seperlunya.

Agus Mustofa berpengalaman di bidang pers sebagai wartawan dan pejabat pengelola Jawa Pos di Surabaya. Selama ceramahnya telah bertindak sebagai moderator: Achmad Sobary.