Masyarakat Peduli Energi dan Lingkungan

Monday, July 17, 2006

Konsep Visi dan Misi FPEL

Permasalahan Yang Kita Hadapi

Pembangunan ekonomi yang dilaksanakan oleh semua negara termasuk negara berkembang seperti Indonesia memerlukan masukan energi, khususnya energi final seperti BBM, gas, kayu bakar serta arang dan tenaga listrik. Semakin meningkat pertumbuhan ekonomi semakin tinggi pula permintaan energi. Dalam upaya untuk meraih tingkat kemakmuran yang lebih tinggi, Indonesia masih memerlukan energi dalam jumlah yang terus menerus meningkat. Apabila dihitung per kapita saat ini Indonesia masih tergolong konsumen energi yang rendah.

Namun pemanfaatan energi tidak terlepas dari dampaknya terhadap lingkungan. Dalam produksi energi primer, seperti yang terjadi di ladang-ladang minyak dan gas bumi serta di tambang-tambang batubara dan di bendungan-bendungan air, terjadi pula dampak terhadap lingkungan karena pengeboran, penggalian, pengerukan, penimbunan dan emisi gas buang dan pembuangan limbah. Dalam produksi energi sekunder seperti pengilangan minyak mentah menjadi BBM dan pembangkitan tenaga listrik juga terjadi emisi gas, pembuangan limbah cair maupun padat yang seringkali menyebabkan dampak terhadap kualitas udara dan aliran air, serta kesehatan penduduk sekitar. Bahkan dalam pemanfaatan energi final pun dapat menyebabkan dampak terhadap kesehatan manusia, seperti asap di dapur karena kegiatan memasak, pencemaran udara dalam kota akibat gas buang dari bermacam-macam kendaraan bermotor seperti bajaj, mobil, sepeda motor, bis, dan truk, dan juga dari kegiatan industri. Demi pembangunan yang berkesinambungan maka semua dampak tersebut harus dibuat seminimal mungkin, melalui peningkatan efisiensi penggunaan energi, penghematan energi, pengurangan dan pencegahan emisi/efluen dan pemanfaatan secara rasional dan optimal. Dalam skala global salah satu dampak pemanfaatan energi (fosil) yang mengkhawatirkan adalah pemanasan global sebagai akibat emisi dioksida karbon atau CO2 yang nantinya menyebabkan perubahan iklim serta kenaikan permukaan air laut. Upaya yang perlu dilakukan oleh semua negara di dunia adalah untuk mengurangi pemakaian energi fosil dan untuk meningkatkan pemanfaatan energi baru, energi terbarukan, dan energi nuklir.

Visi dan Misi

Berdasarkan uraian ringkas permasalahan di atas maka Forum memiliki Visi sebagai berikut:

1. Pembangunan di Indonesia sebaiknya dilaksanakan sesuai dengan kaidah-kaidah yang selaras dengan pembangunan berkesinambungan atau berkelanjutan.

2. Salah satu unsur terpenting di dalamnya adalah pengelolaan sektor energi yang memperhatikan kepentingan dan pelestarian lingkungan serta memperhitungkan kemampuan masyarakat luas.

3. Pemanasan global adalah salah satu masalah besar yang dihadapi umat manusia dewasa ini dan kita perlu berperan-serta dalam kampanye dunia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Forum merumuskan Misi sebagai berikut:

1. Forum mendukung diterapkannya kebijaksanaan energi nasional yang terpadu dengan peranserta semua jenis energi di dalam energy mix, termasuk energi nuklir.

2. Forum berpendapat sebaiknya harga energi diupayakan untuk ditetapkan sesuai harga keekonomiannya; karena hal tersebut dapat menjamin keamanan pasokan energi. Namun untuk jangka waktu sedikitnya 10 tahun ke depan hal tersebut belum dapat dicapai karena keterbatasan daya beli masyarakat luas. Sementara itu sebaiknya harga energi tetap diatur oleh Pemerintah untuk semua jenis energi dan secara lambat laun disesuaikan dengan perkembangan harga energi internasional. Pengaturan harga ini sebaiknya segera diterapkan.

3. Forum mendukung program Pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi emisi dan pencemaran, seperti misalnya pemasangan peralatan pembersih emisi dari satuan produksi besar (pabrik, pembangkit listrik, kilang minyak, dlsb.), program langit biru dan bensin tanpa timbal. Forum mendukung peningkatan efisiensi dalam segala perlengkapan pengguna energi, terutama kendaraan bermotor.

4. Dalam bidang ketenagalistrikan Forum mendukung program pembangunan PLTU-batubara sebagai pengganti pembangkit berdasarkan bbm dan mendukung program peningkatan kemampuan industri nasional dalam pembangunan pusat/pembangkit listrik pada umumnya. Dalam hal ini Forum mendukung gagasan agar supaya BUMN sektor energi dan teknologi tidak semata-mata bekerja untuk meraih keuntungan finansial.

5. Di dalam sektor transportasi (bidang pengangkutan penumpang dan barang) Forum mendukung gagasan untuk secepat mungkin mengembangkan sarana angkutan massal berdasarkan rel, yang jauh lebih hemat energi, baik untuk kota besar maupun untuk antar kota.

Sunday, July 16, 2006

Laporan Pertemuan FPEL dengan Menteri Lingkungan Hidup

Forum Peduli Energi dan Lingkungan sebagai salah satu organisasi LSM yang bergerak dalam bidang energi dan lingkungan berniat memperkenalkan diri dan sekaligus meyampaikan pokok-pokok program kegiatannya sebagai ujud kepedulian terhadap masalah energi dan lingkungan masa kini dan masa depan kepada Menteri Lingkungan Hidup (Men.LH). Alhamdulillah niat tersebut telah terlaksana pada hari Kamis tanggal 4 Mei 2006 dan berikut disampaikan laporan singkat tentang kunjungan tersebut.

Pertemuan berlangsung pada hari Kamis tanggal 4 Mei 2006 dari jam 13.00 – 13.40 bertempat di ruang kerja Men. LH di Jalan D.I. Panjaitan Kav.24, Kebon Nanas Jakarta Timur .Bapak Menteri Lingkungan pada waktu itu didampingi

oleh :

1. Isa Karmisa Ardiputra - Deputi Menteri Bidang Pembinan Sarana

Teknis dan Peningatan kapasitas

2. Amanda Katili - Staf Khusus Menteri Bidang Bantuan dan

Kerjasama Internasional

3. Gempur Adnan - Deputi Menteri Bidang Pengawasan

Pencemaran

4. Agus Tagor - Staf Khusus Menteri Bidang Hubungan Antar

Lembaga dan Program Khusus

5. Agus Purnomo - Staf Khusus Menteri Permasalahan

Lingkungan dan Kemiskinan

Dari FPEL diwakili oleh :

1. Sutaryo Supadi – Ketua FPEL

2. Ajar Irawan - Anggota FPEL

3. Sofyan Yatim - Anggota FPEL

Setelah memeperkenalkan diri dan anggotanya Bpk. Sutaryo Supadi memperkenalkan organisasi FPEL, tujuan, kegiatan dan programnya dalam mendukung program energi nasional dan hubungannya dengan keselamatan dan kelestarian lingkungan. Selain itu diungkapkan pula kegiatan yang telah dilakukan FPEL tentang pilihan sumber energi masa depan dan kaitannya dengan kelestarian dan keselamatan lingkungan. Pada kesempatan tersebut dimohonkan pula kesediaan Men LH untuk melibatkan FPEL sebagai organisasi purna bakti PNS Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), dalam berbagai kegiatan studi dan pemikiran tentang kelestarian dan keselamatan lingkungan dalam pembangunan, khususnya yang berkaitan dengan program energi nasional. Dalam waktu dekat FPEL akan mengirimkan program kegiatannya yang diharapkan dapat diselaraskan dalam program KLH.

Bapak Menteri dalam sambutannya sangat menghargai dan berterima kasih atas kunjungan tersebut, apalagi organisasi FPEL adalah organisasi purna bakti PNS Batan yang telah memahami aspek lingkungan dari program pembangunan, khususu program energi nuklir dan kaitannya dengan sumber energi yang lain. Dengan demikian program FPEL pada hakekatnya telah selaras dengan program Men LH. Pada kesempatan tersebut Bapak Menteri mengungkapan pula kebijakan (wisdom) dan pandangan beliau dalam menyelaraskan lingkungan dengan berbagai sektor pembangunan nasional, termasuk pengembangan sektor energi. Untuk membina kerjasama berikutnya, FPEL diharapkan mengungkapkan program dan kegiatannya di depan pejabat KLH terkait. Sebagai bentuk kepedulian Men LH terhadap FPEL, maka Amanda Katili PhD, Staf Khusus Men.LH Bidang Kerjasama dan Bantuan akan mengundang FPEL pada acara tanggal 23 Mei 2006 di Sheraton Hotel tentang Forensik Lingkungan (Environmental Forensics) dengan pembicara ahli dari luar negeri, Lemigas dan Perguruan Tinggi. Selain itu diharapkan pula kunjungan ini ditindaklanjuti oleh FPEL dan KLH dalam bentuk program dan kegiatan yang berorientasi pada kepedulian terhadap keselarasan lingkungan dengan program ketersediaan energi nasional. Pertemuan ditutup jam 13.30 dengan ucapan terima kasih dari FPEL atas perkenan Bapak Menteri Lingkungan Hidup menerima dan memberikan masukan sert semangat bagi FPEL dalam melaksanakan program dan kegiatannya di masa mendatang.

Dari pertemuan tersebut dapat disimpulkan hal-hal berikut:

1. Bapak Menteri menyambut baik kunjungan FPEL dan menghargai gagasan tentang perlunya keselarasan program energi nasional dengan keselamatan dan kelestarian lingkungan.

2. KLH menerima baik maksud FPEL untuk membina kerjasama dalam program kelestarian dan keselamatan lingkungan dari pembangunan, terutama dalam mendukung program energi nasional.

3. FPEL diminta memperkenalkan program dan kegiatan melalui berbagai pertemuan dengan KLH

4. Men LH. menunjuk Bapak. Isa Karmisa Ardiputra, Deputi Menteri Bidang Pembinaan Sarana Teknis dan Peningkatan Kapasitas untuk menindak lanjuti hasil pertemuan tersebut

Pembuat Laporan,

Dr. Sofyan Yatim

(Bidang Lingkungan FPEL)